Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perkembangan Mingguan Covid-19: Angka Kasus dan Kematian Naik

Senin, 20 Juni 2022 16:21 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan bahwa kasus harian coronavirus disease 2019 (Covid-19) Indonesia pada Minggu, 19 Juni 2022 sebanyak 1.167 kasus. 

Dengan demikian, jumlah kumulatif kasus baru Covid-19 minggu lalu menjadi 7.587 kasus atau sekitar 1.084 kasus setiap harinya. Dibandingkan pekan sebelumnya, angka itu naik 106 persen.

Tren kenaikan juga tampak pada indikator kasus aktif. Sejak 3 Juni lalu, angka kasus aktif terus menunjukkan peningkatan. Pada minggu lalu, jumlah kumulatif kasus aktif mencapai 46.881 kasus atau sekitar 6.697 kasus per hari, meningkat 63 persen dibanding minggu sebelumnya. Kenaikan kasus aktif diakibatkan jumlah kasus baru per hari yang lebih besar dibanding akumulasi kematian dan kesembuhan.

 

Peningkatan juga terjadi pada angka kematian, meski tidak sedrastis indikator kasus harian dan kasus aktif. Jumlah kumulatif pasien Covid-19 yang meninggal minggu lalu sebanyak 44 jiwa atau sekitar enam jiwa per hari, meningkat dari 28 jiwa di minggu sebelumnya.

Laju kenaikan juga ditunjukkan oleh rasio positif atau positivity rate Indonesia terus menunjukkan laju kenaikan. Rasio minggu lalu berada di angka 2,23 persen, naik dari 1,18 persen di pekan sebelumnya. 

Angka itu masih berada di bawah batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen. Rasio di atas 5 persen menandakan penyakit menyebar secara masif di level masyarakat atau jumlah tes yang dilakukan untuk mendeteksi kasus baru kurang mencukupi.

Menurut Kemenkes, tren kenaikan selalu muncul setelah libur panjang. Berkaca dari pengalaman sebelumnya, kenaikan terjadi pada H+30 libur Natal dan tahun baru serta Lebaran 2021. Kenaikan kali ini juga dipengaruhi kemunculan subvarian baru, yakni BA.4 dan BA.5, sama seperti gelombang-gelombang sebelumnya yang diakibatkan varian Delta dan Omicron.