Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Inflasi Bulanan Berhenti, Agustus 2022 Deflasi 0,21 Persen

Jumat, 2 September 2022 15:38 WIB

Pantauan Badan Pusat Statistik (BPS) di 90 kota menunjukkan terjadi deflasi pada Agustus lalu sebesar 0,21 persen dengan nilai indeks harga konsumen (IHK) sebesar 111,57. Dari seluruh kota yang dipantau, deflasi terjadi di 79 kota dan inflasi terjadi di 11 kota.

“Secara bulanan, ini deflasi terdalam sejak September 2019, saat itu deflasi 0,27 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, Kamis, 1 September 2022. 

Sedangkan tingkat inflasi bulan lalu jika dibandingkan dengan Agustus 2021, adalah sebesar 4,69 persen. Pada bulan sebelumnya, Juli, tingkat inflasi tahunan mencapai 4,94 persen, tertinggi sejak Oktober 2015 yang mencapai 6,25 persen. 

Deflasi pada bulan lalu didorong oleh penurunan harga sejumlah kelompok pengeluaran seperti  kelompok makanan, minuman dan tembakau; kelompok transportasi; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Masing-masing sebesar 1,80 persen; 0,08 persen; serta 0,03 persen.

Pada bulan-bulan sebelumnya, kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau menyumbang andil utama inflasi pada setiap bulan. Penurunan IHK kelompok tersebut pun beriringan dengan penurunan IHK sekaligus tingkat inflasi bulan lalu.

Penurunan harga bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit memberi andil bagi penurunan IHK kelompok pangan bulan lalu. Ini disebabkan sejumlah daerah penghasil komoditas-komoditas tersebut berhasil mengalami panen di bulan lalu. BPS juga menyebut bahwa harga komoditas seperti gandum, kedelai, gula, dan minyak kelapa sawit (CPO) mengalami penurunan di tingkat global.

Selain tiga komoditas tadi, penurunan harga juga dialami komoditas minyak goreng, daging ayam ras, tomat, ikan segar, jeruk, bawang putih, kacang panjang, ketimun, buncis, tarif angkutan udara, dan emas perhiasan. 

Sedangkan kenaikan harga terjadi pada telur ayam ras, beras, rokok kretek filter, air kemasan, bahan bakar rumah tangga, kontrak rumah, tarif listrik, sewa rumah, bensin, uang kuliah akademi atau perguruan tinggi, uang sekolah dasar (SD), uang sekolah menengah pertama (SMP), dan uang sekolah menengah atas (SMA).