Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diambil Alih Elon Musk, Apa Saja Segmen Pendapatan Twitter 10 Tahun Terakhir?

Kamis, 3 November 2022 17:36 WIB

Elon Musk resmi mengakuisisi media sosial Twitter pada akhir Oktober lalu dengan nilai US$ 44 miliar atau setara Rp 684 triliun. Setelah pembelian itu, Elon mengumumkan sejumlah kebijakan baru. Salah satunya ialah pembaruan layanan Twitter Blue.

Elon menyebut bahwa layanan verifikasi centang biru akun itu dapat diakses dengan harga US$ 8 per bulan di Amerika Serikat. Namun, harga di setiap negara akan disesuaikan dengan paritas daya beli di masing-masing negara. Dengan demikian, Twitter kini memiliki calon segmen pendapatan baru.

Selama ini, Twitter mempunyai dua segmen penghasilan, yakni layanan iklan dan lisensi data. Layanan iklan terdiri dari sejumlah produk, seperti Promoted Ads, Twitter Amplify, Follower Ads, dan Twitter Takeover. Layanan-layanan tersebut memanfaatkan algoritma untuk mempromosikan produk-produk yang diiklankan sesuai dengan segmen pasar.

Sedangkan layanan lisensi data memungkinkan pembeli untuk mengakses dan menganalisis data-data terdahulu. Segmen ini memiliki sumbangsih yang jauh lebih kecil terhadap pendapatan perusahaan dibanding layanan iklan, yakni hanya berada di kisaran 10 hingga 20 persen dari total pendapatan. Namun, segmen ini sempat mendominasi pendapatan Twitter pada tahun 2010.