Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harta Kekayaan Calon Panglima TNI Yudo Margono dalam Lima Tahun Terakhir

Jumat, 2 Desember 2022 22:37 WIB

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono resmi menjadi calon Panglima TNI. Yudo menjadi calon tunggal pengganti Jenderal Andika Perkasa yang purna tugas akhir Desember tahun ini.

Sejak 2017 hingga 2021, Yudo Margono tercatat sebagai salah satu aparatur negara yang rajin menyerahkan laporan harta kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dalam jangka waktu tersebut, kekayaan Yudo Margono tercatat selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Pada tahun 2017, total harta kekayaan Yudo mencapai Rp 7,22 miliar. Satu tahun berselang, kekayaannya bertambah sebesar Rp 1 miliar menjadi Rp 8,22 miliar pada 2018. Bertambahnya nilai harta kekayaan Yudo ini berasal dari tanah dan bangunan serta kas. 

Pada tahun 2019, kekayaan Yudo meningkat menjadi Rp 9,79 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari harta tanah dan bangunan yang bertambah menjadi Rp 6,20 miliar, serta kas menjadi Rp 2,6 miliar.

Harta kekayaan Yudo Margono kemudian menyentuh bilangan miliar belasan, tepatnya Rp 11,36 miliar pada tahun 2020. Peningkatan terjadi di jumlah kas milik Yudo menjadi Rp 3,40 miliar. Pada tahun tersebut, Yudo mulai menjabat sebagai KSAL. 

Pada 2021, harta kekayaan Yudo Margono naik drastis, menembus Rp 17,97 miliar. Peningkatan terjadi di harta kas Yudo juga bertambah menjadi Rp 5,52 miliar dari tahun sebelumnya Rp 3,40 miliar dan beberapa harta bangunan yang harganya meningkat menjadi Rp 10,45 miliar.

Maka, kekayaan Yudo mengalami peningkatan hampir 2,5 kali lipat dalam kurun waktu sekitar empat tahun. Kekayaannya mengalami peningkatan rata-rata sekitar Rp 1,57 miliar apabila diukur berdasarkan median (nilai tengah).

FAISAL AMRULLAH