Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Investasi Barang Mewah atau Investasi Saham, Mana yang Lebih Profit?

Kamis, 1 Juni 2023 17:12 WIB

Tahun 2022 merupakan salah satu tahun terburuk bagi para investor saham di Amerika Serikat. Krisis geopolitik serta kebijakan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga menyebabkan indeks-indeks saham ternama seperti Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq anjlok. CNBC bahkan menyebut bahwa kinerja harga saham di Wall Street pada tahun lalu merupakan yang terburuk setelah krisis ekonomi global tahun 2008.

Bukan hanya saham yang dikenal sebagai investasi agresif dan penuh risiko yang juga merugi. Investor konservatif yang menyimpan modalnya dalam bentuk rekening tabungan atau deposito pun harus rela melihat keuntungan yang didapatnya dikalahkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi.

Di tengah kelesuan tersebut, prospek cerah muncul dari investasi barang mewah. Penelitian konsultan properti global Knight Frank menunjukkan kenaikan drastis harga sejumlah barang mewah yang lebih tinggi dibanding tingkat inflasi. 

Sebagai contoh, harga karya seni naik rata-rata secara tahunan 29 persen pada 2022, jauh melampaui tingkat inflasi global sebesar 8,7 persen. Mobil klasik juga mengalami peningkatan nilai sebesar 25 persen, sedangkan jam tangan mewah mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 18 persen. Barang-barang mewah lain seperti seperti handbag, wine, dan koin langka juga mengalami kenaikan harga di atas tingkat inflasi.

Knight Frank juga mencatat sejumlah penjualan barang mewah dengan harga fantastis di tahun 2022. Seperti lukisan Marilyn Monroe bertajuk “Shot Sage Blue Marilyn” karya Andy Warhol yang diproduksi tahun 1964 laku terjual US$ 195 juta di rumah lelang Christie’s. Kemudian mobil Mercedes-Benz 300 SLR Uhlenhaut Coupé yang diproduksi tahun 1955 terjual dengan harga US$ 143 juta.

Keuntungan yang ditawarkan oleh investasi beberapa barang mewah pun juga mengalahkan return saham. Dilansir dari Forbes, keuntungan dari investasi saham untuk indeks S&P 500 adalah 7,58 persen per tahun—menjadi sekitar 10 persen jika dividen diinvestasikan kembali. Sedangkan untuk IHSG, situs Bibit menyebut bahwa keuntungan per tahun investasi saham di Bursa Efek Jakarta dalam 20 tahun terakhir adalah 18 persen. Tentu keuntungan investasi barang mewah juga jauh lebih besar dibanding deposito, yang hanya menawarkan return dua hingga tiga persen per tahun.