
Kisah Drug Trafficker Dari Cianjur
RAMBUTNYA, yang dicat pirang, dibiarkan tergerai. Meski ada rona merah di kedua sudut matanya karena habis menangis, raut wajah Meirika Franola alias Ola, Jumat siang pekan lalu, tampak cerah. Vonis mati yang diketuk majelis hakim pimpinan Asep Iwan Iriawan di Pengadilan Negeri Tangerang, tiga hari sebelumnya, seperti menguap. "Sedih sih sedih. Saya kan punya dua anak yang masih kecil-kecil. Jadi, jangan dilihat dari mimik saya yang bisa tersenyum dan tertawa-tawa," katanya. Wanita berkulit bersih itu kelihatan lebih tegar ketimbang terhukum mati lainnya, Rani Adriani, yang masih sepupunya. Agaknya, Rani merasa sulit melupakan vonis mati itu. "Saya enggak tahu perasaan saya sekarang, antara sedih, marah, dan kecewa. Saya ini kan cuma kurir. Kok, dihukum seberat ini?" ujar Rani. Sambil menunggu putusan banding, dua wanita bersaudara itu mengisi hari-hari dengan beribadah dan berkebun di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang. Jalan hidup Ola agaknya berliku. Setamat SMA di Cianjur, Jawa Barat, dia merantau ke Jakarta dan menjadi disc jockey. Dari pekerjaannya itu, Ola beroleh anak. Ya, apa lagi kalau bukan akibat hubungan intim dengan seorang pria. "Sebut saja Mr. X," ucapnya. Untuk menghidupi Eka Prawira, anaknya yang kini berusia tujuh tahun itu, Ola bekerja sebagai disc jockey di berbagai diskotek di Puncak, Bogor, Bali, dan Tanahabang, Jakarta Pusat.
Keywords :Kisah Drug Trafficker Dari Cianjur,
-
Downloads :0
-
Views :170
-
Uploaded on :20-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekhukum
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Kisah Drug Trafficker Dari Cianjur
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo