
Kisah Sang Komposer Debussy & Sari Oneng
Tapi tak banyak yang tahu gamelan yang pernah dilihatnya dalam Exposition Universelle (pameran semesta) di Paris pada 1889 dan kemudian mempengaruhinya itu sesungguhnya adalah gamelan Sunda, bukan gamelan Jawa. Gamelan yang membikin terkesima Debussy itu kini bahkan masih ada di Sumedang. Sepanjang tahun lalu, pemerintah Prancis memperingati 150 tahun Debussy dengan mengadakan konser Debussy di mana-mana. Tempo menulis \"hubungan gelap\" Debussy dengan gamelan tua Sunda yang mengantarkannya menjadi komponis \"pemberontak\". Denting piano yang terdengar lamat-lamat itu membuka komposisi karya Claude Debussy bertajuk Pagodes (Pagoda). Irama piano itu bergerak lamban bagaikan aliran air sungai yang tenang. Musiknya mengalir pelan seperti tak diburu-buru waktu. Paduan nadanya terasa bebas mengambang dan berputar-putar seakan-akan tiada berujung.
Keywords :Kisah Sang Komposer Debussy & Sari Oneng,
-
Downloads :0
-
Views :136
-
Uploaded on :20-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekseni & hiburan
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Kisah Sang Komposer Debussy & Sari Oneng
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo