
RRC dan Ambisi Revolusi Kebudayaan yang Gagal
Di Beijing, ibu kota negeri sosialis terbesar di dunia, tak nampak lagi lambang palu arit atau papan dengan slogan komunis yang menggelegar. Di tiap sudut jalanan yang kelihatan sekarang adalah papan iklan Coca-Cola, Marlboro, Sony, Toshiba, dan puluhan produk perusahaan multinasional negeri kapitalis. Dan satu-satunya gambar Mao Zedong yang kelihatan adalah yang terpampang d podium lapangan Tian'anmen, di seberang mausoleum, tempat jenazah Mao disimpan. Di jalan Wangfujing, dan Jiangoumen Avenue, di pusat Beijing, pembangunan gedung-gedung bertingkat terus menderu. Beijing kini punya sekitar selusin hotel bertaraf internasional, tapi ini belum cukup untuk menampung turis dan pengusaha yang terus membanjir. Waktu sepuluh tahun sejak Deng Xiaoping melakukan reformasi telah cukup mengubah wajah RRC. Para petani mungkin merupakan golongan yang paling berterima kasih terhadap sistem mekanisme pasar yang diperkenalkan Deng. Karena sistem inilah mereka menjadi golongan yang paling cepat kaya di RRC.
Keywords :RRC dan Ambisi Revolusi Kebudayaan yang Gagal,
-
Downloads :0
-
Views :254
-
Uploaded on :21-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekpolitik
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
RRC dan Ambisi Revolusi Kebudayaan yang Gagal
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo