
Satu Milyar Wajah di Belahan Utara
SEJAK Deng Xiaoping menyingkapkan tirai bambu Cina, dan menawarkan senyum ramah ke mana-mana, berbondong-bondong orang menjenguk benua kuna itu. Ada rombongan turis biasa, turis politik, kelompok profesi dan hobi, dan, tentu saja, wartawan. Di antara wartawan itu terdapat A.M. Rosenthal, editor eksekutif The New York Times. Dan ada yang istimewa pada Rosenthal. "Selama bertahun-tahun, saya selalu mengelak bila mendapat kesempatan berkunjung ke negeri itu," katanya. Ia sendiri mengaku, "keengganan ini terasa aneh". Tak kurang enam tahun Rosenthal bertugas sebagai koresponden asing di India dan Jepang. "Timur" sudah menjadi perhatiannya sejak lama. "Pada masa mudaku sebagai reporter," katanya, "mengunjungi Cina merupakan suatu idam-idaman." Tapi ketika awal 1970-an negeri itu membuka pintu bagi wartawan Amerika, Rosenthal ogah. Mengapa? "Karena aku muak setengah mati pada basa-basi Marxis-Leninis-liberasionis!"
Keywords :Satu Milyar Wajah di Belahan Utara,
-
Downloads :0
-
Views :139
-
Uploaded on :21-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekpolitik
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Satu Milyar Wajah di Belahan Utara
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo