
Sebuah Kisah tentang Luka Masa Lalu
GELAP. Setitik cahaya terbit ketika pintu penjara bergeriut. Debar jantung mereka menggemuruh, saling bersahutan. Giliran siapakah kini? Ternyata, hari itu warga sel tujuh mujur. Hari itu tiada eksekusi. Seorang bertubuh tambun masuk. Menunduk. Dia seorang penyair didong bernama Ibrahim Kadir (diperankan oleh dirinya sendiri) yang ditangkap karena dituduh sebagai komunis. Hari itu, 12 Oktober, Ibrahim bersama banyak warga Takengon dijebloskan ke dalam sebuah penjara. Di penjara Takengon itu, hidup menjadi sunyi, redup, dan tanpa nama. Ada sang "lelaki salat" (Amak Baldjun), yang rajin memanggil warga penjara untuk salat; ada seorang pemuda ideolog yang sibuk berpidato tentang gunanya ideologi dalam hidup; ada "lelaki tua bijaksana", yang penuh saran dan nasihat; ada "wanita dapur tua", yang penuh trauma (Ati Cancer), dan "wanita dapur muda" (Berliana Fibrianti), yang menjadi impian setiap lelaki; ada "lelaki tutup telinga", yang selalu merasa lebih aman menyumpal kedua telinganya agar terhindar dari apa pun yang menakutkan, dan ada "penyair didong", yang setiap kali ditugasi Pak Sipir Penjara untuk membungkus para tawanan dengan karung goni sebelum dieksekusi.
Keywords :Sebuah Kisah tentang Luka Masa Lalu,
-
Downloads :0
-
Views :145
-
Uploaded on :21-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekseni & hiburan
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Sebuah Kisah tentang Luka Masa Lalu
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo