
Sekarang Bukan Laki Kemurnian (Revolusi Ekonomi Cina)
BEBERAPA tahun terakhir ini RRC terus-menerus menghidangkan berita "Politik Pintu Terbuka". Tak banyak yang menyadari, perkembangan itu merupakan bagian dari proses perubahan mendasar di sana. Para pengamat berpendapat, pengaruh proses yang sedang berlangsung itu akan membekas untuk masa panjang. Perubahan itu oleh para pemimpin sepeninggal Mao Zedong memang dimaksudkan sebagai bekal negara adikuasa itu menjelang abad ke-21. Dinamo gerakan pembaharuan itu bernaung di bawah slogan Empat Modernisasi (Si Xiandaihua): modernisasi pertanian, ini dustri, ilmu pengetahuan/teknologi, dan pertahanan nasional. Gagasan yang dicetuskan Almarhum Zhou Enlai di depan Kongres Rakyat Nasional ke-4, Januari 1975 baru dimulai secara konkret setelah Mao Zedong meninggal, tergulungnya "Komplotan Empat", dan berakhirnya pertarungan politik antara kaum moderat dan radikal. Dalam sidang pleno ke-3, Desember 1978, Komite Sentral PKC mengumumkan bahwa perjuangan kelas tidak penting lagi. "Kalau Cina ingin maju, itu harus diganti dengan modernisasi," kata Deng Xiaoping, orang kuat RRC, yang menganjurkan rakyat Cina mencari kebenaran dari fakta (shishi quiushi), dan bukan dari ideologi ataupun politik. "Ukuran sukses adalah kemampuan berproduksi, bukan lagi kemurnian sosialis."
Keywords :Sekarang Bukan Laki Kemurnian (Revolusi Ekonomi Cina),
-
Downloads :0
-
Views :281
-
Uploaded on :21-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekpolitik
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Sekarang Bukan Laki Kemurnian (Revolusi Ekonomi Cina)
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo