
Siluman Ular dalam Pementasan Teater Indonesia
NYONYA siluman Teater Koma, jelmaan ular putih yang sakti, tidak hanya cantik tapi juga tercinta. Dengan pakaian Cinanya yang putih, tenang, dan welas asih, ia berdiri bagai tonggak yang kalem di tengah kancah peristiwa yang seru namun cerah ceria. Panggung berwarna meriah. Pertunjukan ringan dan (sedikit) kocak, dengan stilisasi yang kuat hampir pada setiap unsur dan keseluruhan pemain yang harus dikatakan siap. Lakonnya: sebuah takhayul rakyat Cina yang dikemas Nano Riantiarno dengan apik, dengan hanya sekilas singgungan moral. Moralnya sendiri sebenarnya tidak jelas betul: bukan ajaran imperatif tentang salah dan benar. Seperti layaknya produk alam pikiran Cina, cerita datang kepada kita sebagai bagian dari berita tentang "langit dan bumi", dalam latar kosmos yang mempunyai lebih dari 30 langit, tempat dewa-dewi terlibat berbagai pemihakan dan penjelmaan dan penggunaan kekuatan gaib, dengan pantulan di sela-selanya gambaran nasib, rezeki, keberuntungan, alias takdir.
Keywords :Siluman Ular dalam Pementasan Teater Indonesia,
-
Downloads :0
-
Views :167
-
Uploaded on :21-12-2023
-
PenulisTim Penyusun PDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorPDAT
-
Subjekseni & hiburan
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Siluman Ular dalam Pementasan Teater Indonesia
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo