RABU malam dua pekan lalu penduduk Desa Chong Kneas di Provinsi Siem Reap, di barat laut Kamboja, terbangun oleh bunyi senapan. Terdengar teriakan manusia kesakitan, tangisan anak-kecil dan bayi. Baru setelah bunyi tembakan berhenti, penghuni desa itu berani menengok ke arah keributan. "Pemandangan yang mereka hadapi sungguh mengerikan. Di dalam dan di luar gubuk-gubuk tergeletak mayat-mayat laki-laki dan perempuan, anak-anak, dan bayi. Banyak yang kaki-tangannya hancur akibat tembakan dari dekat," tutur seorang pejabat Pemerintah Transisi PBB untuk Kamboja, UNTAC. Perbuatan keji itu terjadi secara kilat, 15 menit. Korbannya lebih dari 33 orang terbunuh, dan 30 orang lainnya luka. Menurut tim investigasi UNTAC, serangan itu direncanakan secara teliti dengan menggunakan taktik militer. Pelakunya kurang lebih 40 orang bersenjata AK-47. Sasarannya rumah-rumah tertentu," kata pejabat itu.