
Aceh Setelah Membalik Wajah Ratusan Jenazah
Seperti warga Aceh yang lain, Heddy Achmad tak menyangka gempa bumi yang mengguncang Aceh akan disusul ledakan air bah, Minggu pagi yang cerah itu. Lelaki 34 tahun itu melakukan rutinitas harian sebelum berangkat kerja. Pagi itu ia mengajak dua anaknya jalan-jalan ke kompleks Korea, kawasan perumahan yang tak jauh dari kediamannya di Krungcut. Anak pertamanya berumur 6 tahun dan si bungsu baru berumur 2 tahun. Sebagai bapak yang baik, Heddy mengajak dua buah hatinya itu berkeliling di sekitar perumahan setelah gempa bumi terjadi. Ia tak menyangka jika gempa bumi itu tanda awal musibah besar yang mengancam jiwa keluarganya. Setelah puas mengajak dua anaknya bermain, Heddy kembali ke rumah dan menyerahkan dua buah hatinya itu kepada istrinya. "Di sana kami cuma putar-putar," katanya. Heddy segera berangkat kerja sebagai sopir taksi PT Aceh Setia Abadi. Taksi yang setia menemaninya mengais nafkah meluncur ke kompleks Masjid Raya Baiturrahman. Namun, tak berapa lama tiba, mendadak terdengar teriakan ratusan orang. "Air, air, air," katanya menirukan suara itu. Semua orang yang ia lihat lari tunggang-langgang dan kocar-kacir tak tentu arah. Heddy sadar ada sesuatu yang ganjil sedang terjadi. Benar saja, begitu matanya menatap pemandangan di belakangan kerumunan manusia, ia terkesiap. Gelombang air datang mengejar mereka. "Kejadiannya sangat cepat," katanya.
Keywords :Aceh Setelah Membalik Wajah Ratusan Jenazah,
-
Downloads :0
-
Views :152
-
Uploaded on :23-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekPeristiwa
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Aceh Setelah Membalik Wajah Ratusan Jenazah
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo