Tak ada lagi senyum yang menghiasi wajah Husnul Masita, bocah berusia 13 tahun. Siswa SMP 17 Aceh Besar kelas terakhir ini untuk sementara harus mengubur mimpi menggunakan seragam baru sebagai anak SMA. Dia pasrah berada di pengungsian bersama puluhan anak lain, menanti nasib. Begitu juga dengan keceriaan setiap menerima rapor hasil belajarnya yang harus disembunyikan. Biasanya hatinya selalu bungah memandang nilai-nilai tercetak biru di rapor, karena paling sial ada di urutan kelima. Semuanya sirna terbawa gelombang tsunami yang merangsek kota-kota di Nanggroe Aceh Darussalam. Yang tersisa adalah trauma mengenang ganasnya deruman air bah.