
Godaan Gaya Cina (Budaya Barat dalam Revolusi Kebudayaan Cina)
MEMAKAI kemeja longgar dan seluar komprang, (manajer) kamrad Zhang Shitong sepintas nampak ajaib di antara pekerja, kalender, dinding dan tumpukan peti yang semuanya menyandang Coca Cola. Warna putih-merah cemerlang yang tersohor sejagat itu seakan mengepung Zhang yang berdiri tenang dan cuma bersepatu sandal. Ia menyambut Orville Schell, ahli Cina dari AS. Seraya menjangkau sebotol Ke Kou Ke Lou (lafaz Cina untuk Coca Cola), Zhang berkata, "Banyak orang bilang rasa akhir Coke seperti obat. Tapi itu karena Cina miskin dan tidak punya mesin pendingin seperti di AS." Asistennya membumbui, "Walau rasa akhirnya seperti obat, ia disukai kaum muda. Karena lagi ngetop dan karena mau modern." Sejak dipasarkan 15 April tahun lalu, Cola Cola, seperti halnya benda-benda mewah Pierre Cardin, dianggap milik orang asing yang bercengkerama di balik-tembok tinggi. Namun dengan harga Rmb (Renminbi) 35 sen, "Coke yang mahal itu juga mereka beli," tutur orang pekerja. Mereka ini siapa lagi kalau bukan muda-mudi Cina.
Keywords :Godaan Gaya Cina (Budaya Barat dalam Revolusi Kebudayaan Cina),
-
Downloads :0
-
Views :227
-
Uploaded on :23-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekSeni & Hiburan
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Godaan Gaya Cina (Budaya Barat dalam Revolusi Kebudayaan Cina)
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo