
Hari-Hari Terakhir Janda Mao Zedong
JIANG Qing memilih 14 Mei 1991 sebagai hari kematiannya. Pada hari itu, penjaga penjara menemukan janda Mao Zedong itu tewas, dengan ikat pinggang menjerat lehernya. Ia dinyatakan mati bunuh diri di sel penjara Beijing. Di tengah keputusasaan, wanita yang pernah sangat berkuasa di zaman Mao Zedong itu masih mencoba peruntungannya. Tanggal kematiannya dipilihnya bukan tanpa maksud. Ketika ia ditemukan tewas, peringatan kedua pembunuhan Lapangan Tiananmen 4 Juni tengah disiapkan. Ia memperhitungkan, kematiannya akan meletuskan huru hara pada peringatan Peristiwa Tiananmen. Ia mengharapkan kekacauan itu akan menusuk pemerintahan Deng Xiaoping, penguasa Cina yang akhirnya keluar sebagai pemenang setelah Cina ditinggalkan Mao Zedong. Ternyata, perhitungan Jiang Qing tak sepenuhnya tepat. Kabar kematiannya tersimpan rapi selama seminggu. Hanya majalah Time yang memberitakannya dengan singkat. Baru beberapa hari kemudian, sejumlah kantor berita dan surat kabar yang beredar di Asia menceritakannya. Di Cina sendiri, kabar itu tak tersebar luas. Setelah pemerintah Beijing mengakui secara resmi bahwa Jiang Qing mati bunuh diri pada peringatan Peristiwa Tiananmen, muncul demonstrasi oleh kalangan pro-Mao.
Keywords :Hari-Hari Terakhir Janda Mao Zedong,
-
Downloads :0
-
Views :315
-
Uploaded on :23-12-2023
-
PenulisPDAT
-
Publisher
TEMPO Publishing -
EditorTim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
-
SubjekBiografi
-
BahasaIndonesia
-
Class-
-
ISBN-
-
Jumlah halaman60
Hari-Hari Terakhir Janda Mao Zedong
Alamat
PDAT Gedung Tempo Jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta 12210
Kontak
Phone / Fax: 62-21 536 0409 (ext. 321) / 62-21 536 0408
WA : 62 838 9392 0723
Email : [email protected]
Support
Support Datatempo