Dinamika Kehidupan Seks dalam Kehidupan Rumah Tangga

Lazimnya, jika seorang perempuan tak bisa mencapai orgasme, yang menjadi kambing hitam bisa beragam. Ada yang menyalahkan kenyamanan, pemanasannya yang kurang, suasana tidak mendukung, atau rasa malu karena tradisi perempuan yang tak boleh terlalu menunjukkan diri saat berhubungan seksual. Kalau mau dibuat daftar, ada catatan panjang tapi tak sedikit pun yang menyentuh faktor genetik. Dilansirnya hasil studi terbaru di Inggris baru-baru ini, jika orgasme itu tak kunjung tiba, membuat Anda punya alasan baru. Para istri suatu malam bisa saja berucap, "Maaf, ini gara-gara faktor genetik!" Meski alasan terdengar aneh, tapi itulah yang diungkapkan Profesor Tim Spector dan kawan-kawan setelah melontarkan pertanyaan kepada 6.000 wanita kembar soal frekuensi mencapai orgasme selama berhubungan seks ataupun masturbasi. Mereka menerima 4.037 jawaban, termasuk dari 683 pasangan kembar tidak identik dan 714 pasangan kembar identik. Responden adalah wanita berusia 19-83 tahun, dan sekitar 3 persen adalah lesbian atau biseksual. Hasilnya, sebanyak 14 persen selalu mengalami orgasme. Kemudian, 32 persen tidak bisa mencapai klimaks lebih dari seperempat kali dari total frekuensi berhubungan seks. Yang tidak pernah merasakannya hanya 16 persen. Setelah membandingkan antara kembar identik dan nonidentik, tim tersebut menyimpulkan 34 persen kemampuan mencapai orgasme ditentukan oleh faktor genetik.

Keywords :
Dinamika Kehidupan Seks dalam Kehidupan Rumah Tangga,
  • Downloads :
    0
  • Views :
    73
  • Uploaded on :
    24-09-2024
  • Penulis
    PDAT
  • Publisher
    TEMPO Publishing
  • Editor
    Tim Penyusun PDAT: Ismail, Asih Widiarti, Dani Muhadiansyah, Evan Koesumah
  • Subjek
    Kesehatan
  • Bahasa
    Indonesia
  • Class
    -
  • ISBN
    -
  • Jumlah halaman
    66
Dinamika Kehidupan Seks dalam Kehidupan Rumah Tangga
  • PDF Version
    Rp. 115.000

Order Print on Demand : Print on Demand (POD)