Utang Luar Negeri Indonesia Berlipat Dua

Posisi utang luar negeri Indonesia membengkak seiring dengan peningkatan defisit anggaran yang membutuhkan utang untuk belanja penanganan pandemi Covid-19. Tahun ini, jumlahnya akan semakin melonjak tajam karena pemerintah banyak menerbitkan surat utang negara (SUN) yang sebagian dibeli investor asing. Pemerintah tetap akan tarik pinjaman lembaga internasional untuk pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kebijakan stimulus jumbo Presiden Amerika Serikat Joe Biden senilai US$1,9 triliun bisa berdampak pada pergerakan harga obligasi pemerintah di negara lain. Surat berharga negara (SBN) Indonesia untuk jangka pendek pun turut tertekan. Diperkirakan arus masuk (inflows) modal ke SUN akan tetap ada karena likuiditas dollar Amerika Serikat (AS) sedang melimpah karena Amerika Serikat seiring quantitative easing dan rezim suku bunga rendah.

Berikut adalah data utang luar negeri Pemerintah sepuluh tahun terakhir (juta dolar US):

	Utang Pemerintah	Utang Swasta	Total Utang
2011	118.642	106.732	225.375
2012	126.119	126.245	252.364
2013	123.548	142.561	266.109
2014	129.736	163.592	293.328
2015	142.608	168.123	310.730
2016	158.283	161.722	320.006
2017	180.662	171.847	352.469
2018	186.275	189.155	375.430
2019	202.872	200.690	403.563
2020	209.246	208.235	417.481

Sumber: Kementerian Keuangan

oleh: Agus Supriyanto

---

Special Reports: