Proyeksi Pasokan Minyak Sawit Indonesia 2021

 

Tahun 2020 diawali dengan optimisme industri sawit karena harga yang terus membaik di Desember tahun 2019 hingga level US$787 per ton setelah berada pada level US$542 per ton hampir sepanjang tahun 2020. Pada semester pertama 2020 (Januari-Mei) harga kembali menurun menjadi US$526 per ton dipengaruhi oleh permintaan China yang anjlok terpengaruh covid-19 dan anjloknya harga minyak dunia mencapai US$27 per barel.

Akibat situasi pandemi covid-19 secara global, performa volume ekspor minyak sawit turun drastis dari 37,39 juta ton tahun 2019 menjadi 34 juta ton 2020. Penurunan terbesar untuk ekspor ke China (turun 1,96 juta tn) dan Eropa (turun 712,7 ribu ton).

Tahun 2021 diperkirakan masih akan diselimuti pengaruh covid-19. Permintaan minyak sawit akan sangat tergantung dari keberhasilan vaksin covid-19. Keberhasilan vaksinasi akan meningkatkan aktivitas ekonomi. Produksi minyak sawit akan naik signifikan karena cuaca yang mendukung dan harga yang menarik. Produksi diperkirakan mencapai 49 juta ton untuk CPO dan 4,65 juta ton untuk PKO.

Komitmen pemerintah melaksanakan program biodisesel dalam negeri diharapkan turut mempertahankan tren kenaikan harga minyak nabati. Dengan komitmen pemerintah melanjutkan program B30, konsumsi biodiesel diperkirakan sebesar 9,2 juta KL atau setara 8 juta ton minyak sawit.

 

Uraian                         Total 2019                   Total 2020                   Proyeksi 2021
Stok Awal                    4,597                           4,596                           4,867

Produksi CPO              47,180                         47,034                         49,000

Produksi CPKO            4,648                           4,549                           4,932

Impor                          356                              44                                -

Total Produksi             52,184                         51,627                         53,932

Sumber: GAPKI

oleh: Agus Supriyanto

---

Special Reports: