Setelah Lotere Melayu Terkuak
Edisi: 47/32 / Tanggal : 2004-01-25 / Halaman : 26 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Patria, Nezar , Manggut, Wenseslaus , Sudrajat
BEGITU menerima sebundel dokumen penting, Indra Kartasasmita, Ketua Bidang Perencanaan dan Anggaran Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), langsung menulis secarik memo. Pesan yang ditulis September silam itu berbunyi, "Jangan sampai program ini bocor ke media massa." Tapi memo dari Indra kini tak lagi berguna. Sejak pekan lalu, wartawan ramai mencecar dia dengan satu pertanyaan penting: benarkah KONI bakal menghidupkan kembali lotere olahraga?
Apa boleh buat, rencana itu memang sudah telanjur tersiar luas. Berawal dari desas-desus di Senayan, tempat komite itu berkantor, cerita soal lotere makin kuat menjadi kenyataan. Satu salinan surat resmi yang diperoleh Tempo News Room jelas menyebut KONI sudah bekerja sama dengan Magnum Investment Limited, perusahaan investasi milik bandar lotere terbesar Malaysia, Magnum Corporation Berhad.
Di Indonesia, permainan itu akan bertajuk Dana Sumbangan Olahraga Berhadiah Empat Cabang Olahraga. Magnum menunjuk satu agennya untuk Indonesia: PT Metropolitan Magnum Indonesia, yang kini berkantor di Jalan Sudirman, Jakarta. Untuk proyek ini, mereka siap menggelontorkan modal sekitar US$ 75 juta (Rp 637,5 miliar).
Ketua Umum KONI Agum Gumelar juga telah membenarkan rencana itu. "Kita nanti mendapatkan bagian dari usaha mereka," ujar Agum. Menteri Perhubungan itu pulalah yang meneken surat persetujuan program undian itu pada Oktober tahun lalu.
Dan ini yang lebih penting: sudah ada pula lampu hijau dari Departemen Sosial. Desember 2003, Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah telah mengeluarkan surat izin bagi Magnum untuk mengelola permainan itu selama setahun: mulai Februari 2004 sampai Januari 2005. Izin undian gratis berhadiah itu diberikan kepada Magnum untuk seluruh wilayah Indonesia. Sesuai dengan proposal, pada tahun pertama, empat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…