Membaca Sinyal Dari Lampung

Edisi: 47/33 / Tanggal : 2005-01-23 / Halaman : 42 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung , Anggraeni, Dewi , Fortuna, Jem's de


AHAD pagi, tiga pekan lalu. Layar monitor di pusat informasi gempa Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Jakarta tak pernah berkedip. Begitulah selalu. Tepat pukul 08.00, stasiun pencatat gempa di Lampung, yang tersambung online dengan Jakarta, mengirimkan gambar: ada getaran tidak biasa.

Ketika itu pencatat gempa di tempat lain belum mengirim sinyal getaran. Dua karyawan piket pagi itu belum bisa menentukan pusat gempa: belum ada data pendukung dari alat pencatat lain. Satu menit kemudian mereka melihat sinyal dari stasiun pemantau di Jawa Barat. Setelah itu, susul-menyusul, 30 stasiun pencatat gempa yang tersebar di Indonesia mengirim sinyal.

Ada aliran gempa, pasti! Terakhir, data dari Papua diterima tujuh menit kemudian dengan getaran yang makin lemah. Melihat aliran getaran, kedua karyawan piket memastikan pusat gempa di wilayah Sumatera bagian utara. Mereka segera menghubungi stasiun gempa di Medan dan Banda Aceh, yang tidak tersambung online karena disambar petir beberapa bulan sebelumnya.

Melalui telepon, petugas di kedua tempat itu melaporkan getaran 8,9 pada skala Richter, satu menit sebelum pencatat gempa di Lampung mengirim sinyal. Piket di Jakarta segera memasukkan data dari semua stasiun pencatat gempa ke dalam komputer. Butuh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?