Mencekik Geliat Gempa

Edisi: 47/33 / Tanggal : 2005-01-23 / Halaman : 52 / Rubrik : ILT / Penulis : Sholihin, Burhan , Meuko, Nurlis , Purnama, Deffan


CUMA sepetak kamar yang tersisa. Ya, hanya sekotak ruang berukuran 5 x 5 meter itulah yang masih berdiri. Rumah berlantai dua yang megah, berlantai keramik, bertiang beton dengan aksen Romawi yang dibangun Muhamad Benseh itu—dari hasil mengelola tambak—sudah terjengkang, berantakan tergodam gempa dan tsunami. Semuanya lumat, kecuali kamar belakang yang kini dindingnya dikepung puing-puing dan bangkai kayu.

Hanya itu kemewahan milik Muhamad Benseh yang tertinggal—bahkan satu-satunya kemewahan di kampung Benseh, karena semua rumah di pesisir pantai itu sudah jadi rongsokan. "Hhhh, mengapa dulu semua bangunan tak kubuat seperti kamar ini," kata lelaki yang kini menginap di bangunan sebuah sekolah dasar itu.

Kamar yang berdiri kukuh itu memang dibuat dengan fondasi yang lebih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…