Sebatang Kurma Dan Peradaban Yang Hilang
Edisi: 47/32 / Tanggal : 2004-01-25 / Halaman : 128 / Rubrik : LN / Penulis : Hartoyo, Budiman S. , ,
SUARA merdu, agak serak,mengalun sayup dari menara Masjid Jami yang berdiri megah di bekas kuil Zoroaster. Ketika itu, subuh, Jumat terakhir tahun lalu. Jam dinding menunjuk angka empat lebih beberapa menit. Dari menara masjid, muazin tua Zahedi al-Husseini, yang berjanggut tebal, mengumandangkan tarhim, mengingatkan warga Kota Bam agar bangun lebih awal, bersiap me- nunaikan salat subuh. "Ya, arhamar rahimin, irhamna!" ("Ya, Allah Maha Pencinta, cintailah kami!")
Belasan peziarah, rata-rata orang Baluchis dan Kurdi yang bersorban tebal, sejenak menghentikan ritual khalwat di makam sufi besar Mirza Na'im, lalu beranjak menuju masjid. Beberapa orang Kurdi, penggembala domba, masih terlelap di gubuk dan gua-gua di lembah Pegunungan Zagros di kawasan Iran se- belah tenggara. Salju belum lagi membungkus puncak-puncak gunung. Tapi suhu mulai dingin menusuk tulang.
Tiba-tiba, hanya beberapa saat, tanah bergetar. Meja, kursi, balai-balai, dan lemari bergetar. Lampu-lampu gantung bergoyang-goyang. Beberapa lelaki keluar dari kamar bawah tanah yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…