Hak Bagi Pejalan Kaki

Edisi: 46/32 / Tanggal : 2004-01-18 / Halaman : 112 / Rubrik : KL / Penulis : Danisworo, Mohamma


Mohammad Danisworo *)
*) Guru besar arsitektur ITB

KOTA dikenang orang bukan karena kehebatan rencananya, melainkan oleh kehidupan yang berlangsung di dalamnya. Kota bukanlah ruang hampa yang terbentuk hanya oleh kumpulan beton, baja, dan kaca. Jiwa kota sesungguhnya adalah ruang gerak untuk pejalan kaki yang berkaitan secara sempurna dengan komponen kota lainnya.

Apabila kita cermati secara teliti, kelemahan dari banyak rencana kota kita saat ini adalah persepsi pendekatannya. Para perencana kota kita lebih sering melihat kota sebagai benda fisik (physical artifact) ketimbang sebagai benda budaya (cultural artifact). Ruang kota tidak akomodatif bagi gerakan pejalan kaki. Sistem transportasi yang didominasi oleh kehadiran kendaraan pribadi dan umum telah semakin mendesak ruang gerak pejalan kaki. Demikian pula kehadiran kegiatan pedagang kaki lima yang semakin agresif menempati trotoar jalan.

Manusia pejalan kaki akhirnya dipaksa berkompetisi dengan kendaraan bermotor secara tidak adil di badan jalan. Peran serta arti pejalan kaki yang secara historis merupakan sumber dari tumbuh dan berkembangnya peradaban sosial budaya manusia semakin sirna.

Jika kita menginginkan kota-kota kita dapat berperan sebagai laboratorium bagi proses tumbuh dan berkembangnya peradaban urban, kota-kota…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…