Bantuan Oh Bantuan
Edisi: 46/33 / Tanggal : 2005-01-16 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Fajar W.H., Ulfa, Maria , Irmawati
"OBAT Mahal Jangan Dibanting". Tumpukan kardus cokelat bertuliskan peringatan penting itu membukit di Landasan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Rabu pekan lalu. Kardus itu jelas tidak dibanting-banting, tapi disusun sekenanya, sambil antre menunggu pesawat untuk dikirim ke Nanggroe Aceh Darussalam. Di pojok lain kelihatan sejumlah relawan bekerja menyeleksi dan memilah-milah bantuan yang mengalir cepat bak gelombang tsunami. Mereka yang bekerja di Halim itu mulai kewalahan. "Bantuan sangat banyak. Terpaksa kami harus menolak bantuan yang datang," ujar Tri Budi Santoso, mayor penerbang yang menjadi Koordinator Posko Bantuan Aceh Lanud Halim Perdanakusumah, Rabu pekan lalu.
Tak hanya Halim yang ditimbuni barang. Dari pantauan Tempo, tumpukan barang bantuan juga terjadi di Nusa Tenggara Barat, Lampung, beberapa tempat di Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Maluku, Makassar, juga sejumlah daerah lain. Di Makassar, harian Fajar dan Tribun Timur, yang semula menerima bantuan dari pembacanya, harus menyetop bantuan barang karena tak ada ruang penyimpanan. Lumbung Nurani Tempo di Jakarta sejak pekan lalu juga hanya menerima bantuan uang tunai.
Barang bantuan itu terancam rusak. Lihat saja di gudang penampungan dan tempat parkir Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Senin pekan lalu. Ribuan dus mi instan, air minum mineral, dan beras untuk Aceh dan Sum-Ut "menginap" beberapa hari di sana. Dus-dus mulai tampak robek, basah karena air mineralnya pecah. Saking…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?