Tak Seperti Makan Cabe

Edisi: 46/33 / Tanggal : 2005-01-16 / Halaman : 48 / Rubrik : NAS / Penulis : Siahaan, Febrina , ,


SETELAH guncangan gempa dan gempuran tsunami, bolehkah kita membayangkan Kota Banda Aceh lima tahun ke depan? Kampung-kampung tertata rapi, dengan bangunan sederhana tapi tahan gempa. Hutan bakau akan menjadi semacam pagar hidup membentengi pantai. Bukan sekadar impian, panorama itu bisa jadi nyata jika program restrukturisasi daerah korban tsunami di Aceh terealisasi.

Ada tiga strategi rekonstruksi yang sudah dirancang pemerintah untuk membangun kembali Aceh. Pilihan pertama adalah relokasi total, yakni memindahkan bangunan yang rusak ke tempat lain yang lebih aman. "Ini dengan asumsi trauma yang dipikul korban tsunami sedemikian parah, sehingga semua menolak pulang kampung," kata Junius Hutabarat, Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum.

Opsi kedua adalah relokasi total, dengan mengubah tata ruang daerah korban tsunami. Junius mengakui, tak mudah mengubah pelabuhan dan kehidupan para nelayan. Karena itulah pemerintah akan membangun kembali kawasan tepi pantai dengan membuatnya lebih aman dari gangguan gempa bumi atau tsunami. Pilihan terakhir: penduduk desa kembali ke desanya semula dan pemerintah akan merekonstruksi ulang daerah tersebut.

Jika pilihan ketiga yang diambil, kata Junius, pemerintah akan menyiapkan sejumlah konsep pengamanan. Antara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?