Yang Terempas Dan Yang Terkandas
Edisi: 45/32 / Tanggal : 2004-01-11 / Halaman : 29 / Rubrik : NAS / Penulis : Sudrajat , ,
RULLY Chaerul Azwar masygul bukan kepalang. Dia tak habis pikir kenapa Ketua Partai Golkar di Bengkulu, Sulaeman Effendy, begitu ngotot ingin jadi calon anggota legislatif nomor satu. Padahal, dalam tiga kali pemilu sebelumnya, posisi itu selalu ia tempati tanpa ada yang berani mengusik. Pendek kata, kursi itu selama ini cuma buat Rully.
Sulaeman mbalelo? Itulah yang bikin pengurus Golkar di Slipi terperangah. Maklum, kecuali Akbar Tandjung yang menolak masuk daftar calon legislatif, semua pengurus teras partai berlambang beringin itu umumnya duduk nyaman di "nomor topi". Tapi malang bagi Rully. Posisi sang Wakil Sekjen sekaligus Sekretaris Departemen Pemenangan Pemilu di ujung tanduk.
Sejumlah utusan akhirnya dikirim ke Bengkulu. Misinya, membujuk Sulaeman. Tapi hasilnya nihil. Bahkan Ketua Umum Akbar Tandjung sampai harus beberapa kali mengontak langsung via telepon. Toh, hasrat Sulaeman untuk berkiprah di Senayan tak jua bisa diluluhkan. "Sampai menit-menit terakhir, pendekatan terus dilakukan, tapi beliau tak berubah sikap," kata Wakil Ketua Departemen Organisasi, Keanggotaan, dan Kaderisasi, Yahya Zaini, kepada TEMPO.
Rully akhirnya bertengger di bawah urutan Sulaeman. Ini bisa dilihat dalam daftar calon yang diserahkan Golkar ke KPU, Senin malam di akhir Desember lalu. Meski nomor dua, peluangnya lolos ke Senayan amat tipis. Sebab, Bengkulu terbilang punya jatah sedikit, empat kursi. Pada Pemilu 1999, selain Golkar, yang berhasil meraih kursi di sana…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?