'busway, Whose Way'?

Edisi: 45/32 / Tanggal : 2004-01-11 / Halaman : 48 / Rubrik : KL / Penulis : Kusumawijaya, Marc


Marco Kusumawijaya *)
*) Arsitek perencana kota, salah satu pemrakarsa Asosiasi Pengguna Angkutan Umum

SEBENARNYA tidak ada argumen yang sungguh menolak busway secara mendasar. Orang hanya meragukan kemampuan pemerintah Jakarta membangun dan mengoperasikannya dengan baik, dan apakah kita memiliki konsep keseluruhan sistem transportasi Jakarta. Keraguan ini sangat beralasan, dilihat dari kinerjanya sejauh ini.

Dari bulan ke bulan, sebenarnya ada kemajuan penyampaian informasi kepada masyarakat. Namun secara sepotong-sepotong. Ini bukan sekadar perkara public relation yang buruk, melainkan memang tidak ada isi informasi yang dapat disampaikan secara lengkap. Sungguh tampak bahwa pemerintah tidak punya konsep komprehensif dari awal, dan semua dikembangkan serba sepotong-sepotong, sambil jalan. Awalnya diumumkan akan ada satu saja jalur busway. Lalu ada monorail. Lalu muncul kritik bahwa masalah transportasi Jakarta bukan hanya soal satu-dua jalur, melainkan masalah sistem intermoda yang terpadu. Tiba-tiba kini disampaikan bahwa busway dan monorail akan dipadukan. Bahkan monorail ternyata terdiri dari dua jalur. Belakangan ditambahkan bahwa semua itu akan menjadi embrio dari sebuah sistem menyeluruh. Tapi tidak tersedia keterangan tentang apa dan bagaimana "sistem yang menyeluruh" itu, karena memang belum ada konsepnya.

Jadi, kota ini memang "direncanakan" secara sepotong-sepotong. Ini sangat berbeda dengan "dibangun" sepotong-sepotong atau bertahap, yang di mana pun adalah wajar. Sistem transportasi Singapura sampai sekarang belum selesai. Jalur subway dari pusat kota ke Bandar Udara Changi baru beroperasi tahun 2002. Tapi perencanaannya sudah ada sejak tahun 1980-an. Sebaliknya, sampai sekarang tidak ada perencanaan jalur mass rapid transit dalam bentuk apa pun antara Jakarta dan Bandar Udara Soekarno-Hatta. Kalau kita mau meniru Singapura, setidaknya jangan citra luarnya, tapi semboyannya: the best planning is the earliest planning.

Pastilah sekarang staf birokrasi Jakarta dan para konsultannya sedang bekerja kalang-kabut menyiapkan konsep tersebut. Setidaknya demikian warga Jakarta yang cerdas, meskipun telah telanjur waswas: bagaimana mungkin sebuah prasarana yang begitu penting dan mahal diluncurkan tanpa didasarkan terlebih dahulu pada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…