Mikropolitik Sang Bunglon
Edisi: 45/33 / Tanggal : 2005-01-09 / Halaman : 68 / Rubrik : SR / Penulis : Wiyanto, Hendro , ,
LAGU Song of Life mengalun. Lagu yang liriknya ditulis Bunda Teresa (1910-1997) itu membuka pameran seni rupa karya-karya Fendry Ekel yang bertajuk F.E.A.R di Galeri Lontar, Jakarta. Hari itu, 20 Desember 2004, para pengamen dari kelompok Suara Minoritas ikut membuka sekaligus menjadi bagian tak terpisahkan dari karya-karya Ekel yang dipamerkan hingga 4 Januari 2005 itu.
Lirik lagu itubersama dengan teks F.E.A.Rdikantongi Ekel sejak dari Amsterdam sebagai sebuah preteks untuk karyanya. Tinggal selama lebih-kurang dua bulan di Yogyakarta untuk membuat karyanya, di hari pertama Ekel bertemu dengan kelompok pengamen ini di Kampung Prawirotaman. Ekel segera tertarik dengan penampilan mereka dan menawarkan kerja sama untuk karya seni rupa videonya.
Ekel merekam penampilan para pengamen ini dengan dua latar berbeda, terkait dengan pandangannya mengenai problem identitas dan budaya. Yang pertama di atas sebuah jembatan yang ramai, yang kedua di dalam ruangan kelas SMP Budi Luhur untuk anak-anak luar biasa, tak jauh dari markas para pengamen itu.
Kerja sama Ekel dengan para pengamen menunjukkan pandangannya di dalam berkarya. Identitas bagi Ekel adalah sebuah kode bersama (sharing code). Kode bersama itulah yang akan mampu menciptakan korelasi antara sistem konseptual atau cara berpikir sang seniman dan sistem bahasa yang berlaku. Meneguhkan keyakinan ini, Ekel berupaya melampaui batas identitas atau…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…