Jalur Lambat Di Jalan Keadilan

Edisi: 45/33 / Tanggal : 2005-01-09 / Halaman : 94 / Rubrik : HK / Penulis : Baskoro, L.R. , Oetomo, Lita ,


RAPOR merah sekali lagi jatuh untuk Mahkamah Agung. Kali ini pemberi nilai adalah Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta. Dalam catatan akhir tahunnya, LBH menilai, hingga menjelang tutup tahun 2004, MA masih menyisakan setumpuk perkara yang belum diputus. Yang membuat LBH prihatin, lembaga peradilan tertinggi ini belum juga mampu melucuti borok-borok mafia peradilan di tubuhnya. "Karena itu, LBH Jakarta meminta Ketua MA membuat gerakan internal melawan mafia peradilan," kata Direktur LBH Jakarta, Uli Parulian, Senin pekan lalu.

Bukan hanya LBH yang risau. Suara senada datang dari Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Munarman. Menurut dia, ada sejumlah "PR" besar yang harus segera diselesaikan Bagir Manan, sang Ketua MA. Sejumlah soal itu, antara lain, transparansi sidang-sidang hakim agung berikut keputusannya serta perbaikan alur perjalanan putusan Mahkamah Agung. "Ini harus terbuka karena di sini banyak celah yang bisa dipermainkan para mafia peradilan," kata Munarman.

Munarman lalu menunjuk putusan vonis kasus Sudjiono Timan, Direktur…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…