Apakah Mereka Akan Kembali Ke Celengan?
Edisi: 39/22 / Tanggal : 1992-11-28 / Halaman : 14 / Rubrik : EB / Penulis : MBM
TENDA telah terpasang dan polisi berjagajaga, tapi kali ini bukan untuk
acara pengguntingan pita. Kantor-kantor cabang Bank Summa memang tampak seperti
mempersiapkan helat, namun kerumunan orang lebih mengesankan suasana pasar.
Ada bapak tua pensiunan, wanita hamil, mahasiswa, karyawati.
; Mereka datang untuk menarik tabungan, deposito ataupun giro, bernilai Rp 10
juta ke bawah, yang sejak Kamis 19 November pekan silam dikembalikan oleh Bank
Summa kepada lebih dari 136.000 nasabahnya (yang kecil) di seluruh Indonesia.
Pengembalian itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari skorsing terhadap Bank
Summa, 13 November 1992, yang dinyatakan kalah kliring sehari sebelumnya.
; Dalam cakrawala industri perbankan pasca Pakto, Bank Summa ibarat roket yang
melesat dengan kecepatan tinggi untuk kemudian terempas di bumi keras. Pada
akhir tahun 1988, bank swasta yang didirikan oleh Edward Soeryadjaya itu baru
menduduki peringkat 14. Tapi dalam waktu relatif singkat segera melaju ke
peringkat 10 dan berhasil menjadi bank devisa.
; Ketika mulai goyah pada akhir tahun 1990, Bank Summa telah merentangkan 80
kantor cabang di berbagai tempat. Sungguh mengagumkan. Tapi setahun kemudian,
akhir 1991, Bank Summa mulai menunjukkan gejala-gejala tak beres. Sekalipun
begitu, Bank Indonesia memberi izin pada perusahaan ini untuk tidak
mengumumkan neraca keuangannya. Dan tidak cuma itu kelonggaran yang
dilimpahkan BI pada "roket mainan" Edward Soeryadjaya ini. Ada fasilitas
diskonto, SBPU, dan berbagai keringanan lainnya.
; Ternyata kondisi keuangan Bank Summa tidak pernah membaik, kendati satu
sumber dari kalangan keluarga Soeryadjaya memastikan bahwa sudah ada suntikan
Rp 700 milyar. Selain itu, ada pembenahan manajemen serta upaya penghematan,
yang dilancarkan tim Panin di bawah komando Mu'min Ali Gunawan. Ketika diminta
jasanya untuk menyembuhkan borok-borok Summa, akhir Juni lalu, Mu'min yakin ia
akan berhasil dalam waktu delapan bulan. Pekan lalu, tatkala diingatkan
kembali pada janjinya, Mu'min -- dengan ekspresi cerah -- mengatakan bahwa
tugasnya memperbaiki manajemen dan meningkatkan efisiensi Bank Summa sudah
dilaksanakan dengan baik. Mungkin ia benar, kalau yang dimaksud dengan tugas
itu adalah pembenahan manajemen dan bukan penyelamatan Bank Summa.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…