Tentang Para Idola Itu
Edisi: 44/33 / Tanggal : 2005-01-02 / Halaman : 144 / Rubrik : KAL / Penulis : , ,
Syahdan, dunia panggung tarik suara di tahun 2004 diguncang oleh sebuah kontes nyanyi baru. Dunia kontes sendiri memang bukan sesuatu yang asing. Sudah sejak awal 1970-an masyarakat kita mengenal Pemilihan Bintang Radio dan Televisi, serta berjilid-jilid lomba dalam berbagai format. Bedanya, kontes nyanyi tahun 2004 steril dari dewan juri yang "tak bisa diganggu gugat". Para pengamat musik, penyanyi, dan musisi senior yang mengukur keterampilan kontestan tampil di panggung kini mendapat sebutan baru yang lebih netral: komentator. Mereka boleh menganalisis, tapi tak boleh memutuskan.
Fungsi juri…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
MUSIK, TEATER, DAN POLITIK BUDAYA KOLONIAL PADA MASA RAFFLES DI JAWA 1811-1816
1993-05-01Franki raden, peneliti musik, mengetengahkan perkembangan seni, musik, teater, budaya politik kolonial di kota-kota besar…
FILM DI INDONESIA: ANTARA PERTUMBUHAN DAN KECEMASAN
1993-05-01Tanggapan garin nugroho, sutradara film, tentang gejala perfilman indonesia selama 20 tahun terakhir. ia tak…
DUA ZAMAN, DUA POLITIK KEBUDAYAAN: PENGANTAR UNTUK DUA TULISAN
1993-05-01Dua tulisan, masing-masing membahas soal pelbagai peristiwa seni di kota-kota di jawa pada awal abad…