Panci Dan Penggorengan Di Bundaran Hi

Edisi: 44/33 / Tanggal : 2005-01-02 / Halaman : 192 / Rubrik : EB / Penulis : Usman, M. Syakur , Kusuma, Mawar , Dalle, Rumbadi


PERAYAAN Hari Ibu tahun ini dilalui dalam suasana keprihatinan. Kaum ibu yang mestinya mendapat kado menggembirakan justru beroleh hadiah istimewa dari Pertamina berupa kenaikan harga elpiji. Pertamina menaikkan harga gas dalam tabung atawa liquefied petroleum gas (elpiji) 40 persen mulai Senin pekan lalu dari Rp 3.000 per kilogram menjadi Rp 4.250. Akibatnya, harga eceran elpiji ukuran 12 kg yang biasa dibeli Rp 38 ribu, melonjak menjadi Rp 51 ribu.

Ibu-ibu memang yang paling terkena dampak kenaikan ini. Dari konsumsi nasional 1,2 juta ton, konsumen terbesar elpiji adalah rumah tangga (60 persen). Sisanya adalah hotel dan restoran (40 persen). Sebagai konsumen terbesar, kaum ibu yang mengurus keperluan rumah tangga sehari-hari menjadi pihak yang paling merasakan dampaknya. Karena itu, wajar saja bila mereka paling terpukul akibat kenaikan ini. Seperti "curhat"-nya Ny. Chusni, ibu tiga anak, warga Serpong, Tangerang.

Menurut Ny. Chusni, kenaikan elpiji kali ini sangat tinggi. Apalagi harga sembilan bahan pokok (sembako) sebelumnya juga naik. Kenaikan yang tidak wajar ini membuatnya terpaksa memangkas uang tabungan si bungsu. Tak ada pilihan lain. Mengurangi biaya lain seperti uang saku atau mengganti susu yang lebih murah juga tak mungkin. "Kasihan anak-anak," kata ibu yang juga berprofesi sebagai guru TK Putri Kembar V, prihatin.

Keprihatinan juga dialami Ny. Ningsih yang tinggal di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Ibu dua anak ini terpaksa menghemat belanja dapurnya dengan menyisihkan Rp 1.000 per hari. Duit itu nantinya digunakan untuk menambah biaya elpiji. "Karena biasanya elpiji saya habis pas tanggal cekak," kata ibu rumah tangga yang menghabiskan satu tabung 12 kg dalam tempo 40 hari.

Tak mengagetkan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…