Ongkos Pemekaran Wilayah
Edisi: 43/31 / Tanggal : 2002-12-29 / Halaman : 44 / Rubrik : KL / Penulis : Awaludin, Hamid
MARI kita semua menyaksikan keanehan perilaku bangsa kita sebagai berikut. Di satu sisi, krisis ekonomi yang bereskalasi ke krisis politik dan sosial telah membebani negara. Di sisi lain, perlombaan memekarkan wilayah seolah menjadi keharusan. Ini sebuah paradoks yang terasa sudah melampaui akal sehat.
Betapa tidak. Negara sedang memasuki tapal batas bangkrut, kita pun masih tega berkompetisi mengesahkan ikhtiar pemekaran wilayah kota/kabupaten dan provinsi. Atas nama otonomi dan pemberdayaan daerah, politikus daerah dan pusat terkesan berprinsip "makin banyak daerah baru, kian berjaya republik ini"âsebuah prinsip yang sama sekali bertentangan dengan realitas bangsa yang secara ekonomis sedang terseok-seok. Akal sehat susah memahami, tatkala gaji bulanan pegawai negeri hendak dibayar, kita harus mengemis kepada IMF, tapi di saat yang berbarengan kita menghamburkan uang dengan cara memekarkan wilayah.
Sekarang kita memiliki…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…