Natal Kelabu Di Karakas

Edisi: 43/31 / Tanggal : 2002-12-29 / Halaman : 122 / Rubrik : LN / Penulis : Fadjri, Raihul , ,

PRADOS del Este, jalan protokol Karakas, ibu kota Venezuela, hiruk-pikuk dan berkabut oleh gas air mata. Polisi antihuru-hara berusaha membubarkan massa penentang Presiden Hugo Chavez yang memadati jalan dengan ratusan mobil mereka. Pada saat yang sama mereka harus menahan gelombang masa pro-Chavez yang datang dengan kemarahan sama, siap melabrak para pemilik mobil itu dengan batangan besi, pecahan botol, dan tongkat.

Tak kan ada Natal yang nyaman tahun ini di negeri minyak Amerika Latin itu. Para manajer dan karyawan perusahaan minyak penentang presiden telah mengerahkan mogok massal yang nyaris melumpuhkan negeri itu dalam dua pekan terakhir, untuk memaksanya mundur. Sekitar dua pertiga stasiun pompa bensin di negeri itu tutup, melumpuhkan transportasi domestik. Dan Venezuela, yang menyandarkan 80 persen devisa dari minyak, menderita rugi US$ 42 juta per hari akibat pemogokan itu.

Pemogokan itu kian mencekik ekonomi Venezuela, yang pada akhir tahun ini sudah menyusut sebanyak 6,4 persen serta dibayangi tingkat pengangguran 17 persen dan angka inflasi setinggi 30 persen yang mengakibatkan susutnya nilai tukar mata uang bolivar menjadi hampir separuhnya.

Kaum oposisi memang berniat menciptakan kiamat ekonomi untuk menyeret turun Presiden Chavez. Democratic Coordinator, sebuah payung organisasi kelompok oposisi, menudingnya sebagai diktator. Kalangan bisnis dan kelas menengah menuduhnya telah merusakkan ekonomi negeri karena kebijakan sosialistis yang membuat para investor hengkang serta mereka kehilangan pekerjaan. "Chavez ingin menciptakan sistem komunisme (Fidel) Castro," kata Carlos Fernandez, pemimpin asosiasi pengusaha…

Keywords: -

---

Foto Terkait