Lima Kepala Untuk Putusan Akbar
Edisi: 09/32 / Tanggal : 2003-05-04 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Sepriyossa, Darmawan, Yasa, Ecep S.,
MOHAMMAD Laica Marzuki mulai sebal dengan telepon genggamnya. Bukan karena usang di model, melainkan lantaran deringnya yang bertubi-tubi belakangan ini. Saat ditemui TEMPO Rabu pekan lalu di kantornya, pesawat telepon di meja kerjanya terus-menerus minta diangkat. Telepon seluler di saku bajunya kerap juga memanaskan telinga. "Tak biasanya ini terjadi," katanya, jengkel.
Laica kini jadi orang penting. Hakim agung ini termasuk dalam tim hakim di Mahkamah Agung yang tengah menangani perkara kasasi Akbar Tandjung. Ketua DPR dan Ketua Umum Partai Golkar itu kini tengah menunggu hari-hari penting menyangkut kasus pidana korupsi dana non-bujeter Bulog Rp 40 miliar. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Tinggi DKI sama-sama memvonisnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…