Jejak Nada Sang Maestro
Edisi: 09/32 / Tanggal : 2003-05-04 / Halaman : 62 / Rubrik : MS / Penulis : Arjanto, Dwi, ,
Sungguh suatu kenikmatan ikut bermain dalam orkes gamelan, tanpa disadari kita mulai memahami semua rahasia dan peraturan di balik musik ini.
SEPENGGAL kekaguman dalam surat Walter Spies ditujukan kepada sahabatnya di Jerman. Saat itu, suatu hari pada tahun 1924, Walter Spies tengah tinggal di Yogyakarta. Imigran Jerman ini menikmati gaya hidup Asia setelah kenyang bermain piano mengiringi film-film bisu di Bandung. Di Yogyakarta, ia mengenal gamelan Jawa berkat Sultan Hamengku Buwono VIII. Spies terpikat lalu mentranskripsinya. Di Bali, ia bergairah memainkan gamelan Bali lewat piano.
Lahir di Rusia di sebuah keluarga pedagang Jerman, Walter Spies muda sudah mengakrabi seni karena keluarganya menjalin hubungan dengan seniman-seniman terkemuka Rusia. Rachmaninoff, Alexander Skrjabin, Maxim Gorki…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…