Kelebat Karpet Merah Buat Burhanuddin

Edisi: 10/32 / Tanggal : 2003-05-11 / Halaman : 126 / Rubrik : EB / Penulis : Taufiqurohman, M., Siahaan, Febrina, Yasin, Ali Nur


PACUAN menuju singgasana Gubernur Bank Indonesia sejauh ini nyaris menyisakan dua kandidat: Miranda Swaray Goeltom dan Burhanuddin Abdullah. Kedua calon yang diajukan Presiden Megawati Soekarnoputri ini mendapat sokongan lumayan dari fraksi-fraksi di DPR. Miranda kabarnya sudah mengantongi dukungan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan sebagian anggota Fraksi Golkar. Sedangkan Burhanuddin akan disokong oleh Fraksi Persatuan Pembangunan dan partai-partai Islam. Sebaliknya, nama Cyrillus Harinowo pagi-pagi sudah tenggelam karena tak mendapat dukungan dari mana-mana.

Pertarungan memang belum dimulai. Rapat pimpinan Komisi Keuangan dan Perbankan (Komisi IX) DPR RI pada Jumat lalu memutuskan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) baru dilaksanakan 12 Mei nanti. "Tapi keputusan ini bisa berubah kalau Komisi IX dalam sidang Senin ini memutuskan lain," kata Rizal Jalil, anggota Komisi Keuangan dan Perbankan dari Fraksi Reformasi. Menurut Rizal, bisa saja Komisi memutuskan lain, misalnya dengan meminta pemerintah menambah calonnya atau justru mempercepat proses pemilihan Gubernur BI ini. "Kita harus cepat karena Syahril Sabirin habis masa jabatannya pada 17 Mei nanti," ujar Rizal lagi.

Jika mengacu pada calon yang ada, pertarungan tampaknya hanya akan terjadi antara Miranda dan Burhanuddin. Kekuatan pendukung keduanya bisa dibilang seimbang. Miranda jelas punya sokongan yang lumayan. Sejauh ini, Miranda sudah mendapat dukungan dari PDIP dan Fraksi TNI. Jika suara dua fraksi ini digabung, jumlahnya mencapai 22 suara atau 40 persen dari jumlah anggota Komisi IX. Kalau ditambah dengan suara satu anggota Fraksi Kesatuan Kebangsaan Indonesia, yang biasanya seiring-sejalan dengan PDIP, pendukung Miranda menjadi 23 orang. Tapi, itu dengan catatan Meilono Suwondo dan Indira Damayanti Sugondo ikut memilih. Seperti diketahui, kedua anggota DPR yang vokal ini sudah tidak aktif mengikuti sidang-sidang Komisi IX dan DPR.

Di sisi lain, dukungan untuk Burhanuddin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…