Ledakan Di Langit Atlantik

Edisi: 42/31 / Tanggal : 2002-12-22 / Halaman : 88 / Rubrik : ILT / Penulis : Wicaksono, ,


LANGIT malam di atas Samudra Atlantik tiba-tiba berubah seperti kanvas raksasa bertabur cahaya warna-warni. Bukan sebuah pesta, melainkan musibah, setidaknya bagi Arianespace—perusahaan antariksa milik konsorsium Eropa. "Kembang api" itu berasal dari remah-remah roket Ariane 5 yang meledak tiga menit setelah melesat dari stasiun peluncuran di Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan.

Tak ada korban jiwa—wahana angkasa itu tanpa awak. Tapi kerugian akibat musibah itu fantastis. Dua satelit yang digendongnya ikut hancur lebur. Puing-puingnya menghunjam ke laut: Hot Bird-7, satelit komunikasi milik Eutelsat, dan Stentor, satelit peneliti milik institut riset antariksa Prancis CNES. Harga Stentor saja antara Rp 1,8 triliun dan Rp 2,7 triliun.

Ledakan di Rabu malam itu adalah kasus kegagalan keempat dari total 14 misi Ariane 5 sejak 1997. Mestinya, roket ini mengangkasa pada 28 November. Namun, karena ada gangguan pada salah satu program komputernya, rencana tersebut ditunda hingga akhirnya mengalami nahas pekan lalu.

Insiden itu jelas mencoreng reputasi Ariane. Sejauh ini, tingkat sukses peluncuran angkasa Ariane, yakni 98,8 persen, mengungguli roket-roket komersial pesaingnya—Delta (Boeing), Atlas (Lockheed Martin Corp.), dan Proton (Rusia), yang rata-rata 96…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…