Dari Kuil Ke Kuil Bersama Yaksha Gana
Edisi: 41/31 / Tanggal : 2002-12-15 / Halaman : 76 / Rubrik : TER / Penulis : W.S., Dindon
SISA hujan semalam masih membekas di atas aspal Udupi. Dari Banglore, sejauh 500 kilometer, saya tiba di kota kecil itu pukul tujuh pagi kurang seperempat. Suasana masih sepi sekali. Deretan pertokoan belum buka. Dengan 90 rupee, saya menginap di lodge Vyavahar, yang hanya beberapa meter jaraknya dari Krishna Temple yang terkenal di kota ini. Suara lenguhan gajah yang dimiliki kuil itu hampir setiap hari terdengar dari kamar saya. Di Udupi ini saya akan tinggal bersama komunitas teater tradisional: Bhutha Kolla dan Yaksha Gana.
Rumah Dangu Panara, pemimpin spiritual Bhutha Kolla, di Desa Wonti Bettu, 14 kilometer dari pusat kota Udupi. Tidak begitu sulit mencapainya karena orang yang duduk sebangku dengan saya di bus pun tahu persis rumahnya. Saat itu hujan deras sekali. Setelah bus berhenti, saya berteduh di sebuah warung. âEnglish no! I am Tulu,â kata seorang pemuda yang saya tanya. Sambil menggeleng-gelengkan kepala, ia menunjuk ke arah jalan menuju rumah Dangu Panara. Saya agak bingung, tapi belakangan saya tahu bahwa arti menggelengkan kepala untuk orang India sama dengan menganggukkan kepala di sini.
Dangu Panara sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris. Akhirnya, dengan komunikasi yang meraba-raba seperti orang buta, bisa juga dipahaminya maksud kedatangan saya. Pertama-tama yang beliau tanyakan adalah agama saya. Ketika saya bilang Islam, kelihatan Dangu Panara agak sedikit heran. Saya bisa maklum karena kesenian Bhutha Kolla itu sendiri adalah sebuah upacara ritual umat Hindu, yang intinya kompromi dengan roh-roh jahat agar tidak saling mengganggu.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…