Gus Dur Dan Massa Diparkir Timur

Edisi: 01/22 / Tanggal : 1992-03-07 / Halaman : 23 / Rubrik : NAS / Penulis : ABS


BILA ukurannya adalah jumlah massa, perhelatan akbar ini tak bisa dibilang
sukses. Lapangan Parkir Timur Senayan, Jakarta, tempat berlangsungnya rapat
akbar memperingati ulang tahun NU ke68 itu, Minggu siang yang lalu, cuma
terisi sekitar 30 persen. Lapangan parkir ini, menurut aparat keamanan,
berkapasitas 450.000 orang.

; Seorang perwira menengah Kodam Jaya yang bertugas mengamankan acara itu
memperhitungkan jumlah massa yang hadir sekitar 145.000. Polisi memberi
perkiraan yang hampir sama. "Jumlahnya kami taksir sekitar 150.000 orang,"
kata Kapolres Jakarta Pusat, Letkol. Wenny Setiawan.

; Semula, Ketua Umum PBNU Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyebutkan jumlah
massa yang akan dia datangkan dari berbagai daerah di Jawa dan Lampung,
untuk mengikuti rapat akbar ini akan mencapai dua juta manusia. Jumlah itu
amat spektakuler, dan akan merupakan pemecahan rekor dalam pengumpulan
manusia di sini, dalam sebuah upacara. Ide mempergelarkan dua juta umat ini,
menurut Gus Dur, untuk mempersiapkan warga NU memasuki Pemilu dengan tetap
berpegang kepada khitah. Soalnya, ia melihat adanya tendensi munculnya
sektarianisme dan eksklusivisme di kalangan umat Islam belakangan ini.

; Tapi Mendagri Rudini, Mensesneg Moerdiono, dan Menko Polkam Sudomo
tampaknya khawatir. Pengumpulan massa besar-besaran seperti itu ditakutkan
akan memacetkan lalu lintas dan mengganggu keamanan. "Untuk mengangkut dua
juta orang itu dibutuhkan 40.000 bus. Kalau tiap bus panjangnya 10 meter,
berarti iring-iringan bus itu mencapai 400 km. Apa tak semua jadi macet. Lagi
pula orang sebanyak itu, kalau mau kencing, di mana?" kata Rudini. Rudini
menunda memberikan rekomendasi yang diperlukan agar kepolisian bisa
mengeluarkan izin.

; Lalu Gus Dur menurunkan jumlah dua juta itu menjadi 500 ribu. Dalam konsensus
yang dicapai Gus Dur dengan Menteri Rudini dan Moerdiono, pekan lalu, jumlah
itu diturunkan lagi menjadi 200 ribu. Dengan jumlah itu, Rudini mengeluarkan
rekomendasi. "Saya lihat bukan rapat akbarnya, tapi Harlah NU-nya, karena itu
rekomendasi saya berikan. Jumlah massa 200.000-an itu kan sudah cukup. Kalau
semua teriak, kan sudah ramai," kata Rudini. Maka, polisi mengeluarkan surat
izin Jumat pekan lalu.

; Seyogianya acara ini dilaksanakan di dalam Stadion Utama Senayan, yang
diperhitungkan mampu menampung 200.000 manusia. Tapi, menurut Kolonel
Soedaryono, seorang pejabat dari Mabes Polri, PBNU minta agar tempatnya
dipindahkan ke lapangan parkir. Soalnya, perkiraan PBNU, akan banyak anggota
NU yang datang secara spontanitas, sekalipun mereka tak diundang. "Spontanitas
itu kan sulit diukur, karena itu pemindahan itu kami izinkan," kata Kolonel
Soedaryono.

; Karena memperhitungkan membludaknya massa itulah, panitia -- atas bantuan
pengusaha Setiawan Djody -- sudah menyiapkan sound system yang bagus di
sekeliling lapangan. Bukan itu saja, di kedua sisi pinggir lapangan parkir
seluas 120.000 m2 itu, dipasang berjejer 26…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?