Gus Dur Ingin Seperti Bung Hatta
Edisi: 01/22 / Tanggal : 1992-03-07 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : ABS
SETELAH "mengancam" melalui koran-koran sepekan penuh, akhirnya Ketua PBNU
Abdurrahman Wahid, 52 tahun, berhasil mendapatkan izin polisi untuk
menyelenggarakan rapat akbar menyambut hari lahir NU ke68 di Parkir Timur
Senayan, Jakarta, 1 Maret.
; Kamis pekan lalu, Gus Dur, panggilan akrab Abdurrahman Wahid, menerima
wartawan TEMPO Agus Basri dan Wahyu Muryadi selama dua jam di kantor PBNU
Jalan Kramat Raya, Jakarta, untuk sebuah wawancara. Petikannya:
; Akhirnya berhasil juga, Gus?
; Kami ini sebenarnya kan cuma mengulang. Dengan menyatakan RI adalah bentuk
final dari upaya mendirikan negara di bumi Nusantara itu kan sama saja dengan
mengatakan NU berpegang pada RI. Kepada Pancasila dan UUD 45. Kenapa orang
pada geger? Saya ini tidak memihak siapa-siapa. Hanya tunduk pada konstitusi.
; Rapat akbar itu gagasan Anda sendiri?
; Ya, dari saya. Saya ini ngobrol dengan teman-teman di daerah-daerah,
mau mencari legitimitas. Lalu saya ketemu Presiden. Saya sampaikan rencana
rapat akbar itu. Pak Harto setuju.
; Kabarnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?