Mengawal Pemilu Di Medan Perang

Edisi: 44/32 / Tanggal : 2004-01-04 / Halaman : 202 / Rubrik : NAS / Penulis : Wijayanta, Hanibal W.Y. , Suud, Yuswardi A. , Bakri, Zainal


ISKANDAR Asyek tersenyum puas. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini menunjukkan tumpukan berkas pendataan calon pemilih yang ter-susun rapi di mejanya. Dari sekitar 3,8 juta jiwa penduduk Aceh yang terdata, hampir 2,5 juta di antaranya punya hak pilih dalam Pemilu 2004 mendatang. " Alhamdulillah, pendataan sudah mencapai 98,30 persen dari total 10.130 wilayah pendataan," ujarnya kepada TEMPO pekan lalu. Ia pun optimistis, sisanya yang tinggal 1,7 persen bakal diselesaikan Januari mendatang.

Prestasi tim pendata boleh diacungi jempol. Soalnya, pendaftaran pemilih di Negeri Serambi Mekah ini memang rada gawat. Maklum, dalam situasi darurat militer—yang jangka waktunya baru saja diperpanjang. Sebanyak 4.700 petugas yang dikirim terpaksa mendata secara gerilya dan sembunyi-sembunyi untuk menghindari intimidasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Bahkan empat petugas lapangan menjadi korban saat menjalankan tugas. "Dua tewas ditem- bak GAM di Pidie, dua lainnya diculik di Aceh Timur Juli…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?