Perginya Kiai Pemberani

Edisi: 44/32 / Tanggal : 2004-01-04 / Halaman : 209 / Rubrik : OBI / Penulis : Hartojo, Budiman S. , Maksum, Dwidjo U. ,


MASJID Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Senin subuh pekan lalu. Pagi itu salat subuh terasa lebih khidmat. Pada rakaat kedua, doa qunut dibaca lebih khusyuk. Banyak anggota jemaah yang meneteskan air mata. Sesekali terdengar suara sesenggukan pelan tertahan. Dukacita menyelimuti segenap warga pesantren.

Pagi itu Pesantren Lirboyo kehilangan K.H. Abdullah Maksum Djauhari—pengasuh pondok yang biasa dipanggil Gus Maksum. Ia wafat pada pukul 1 dini hari di rumahnya di Kanigoro, Kediri, dalam usia 59 tahun.

Sepuluh tahun terakhir, cucu K.H. Abdul Karim, pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, itu memang mengidap kencing manis dan asam urat. Setahun be- lakangan ini, ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah bersama Nyai Siti Lailatul Qomariah, istrinya yang kedua. Maksum wafat meninggalkan dua istri tanpa anak dan seorang anak angkat bernama Jamil, 10 tahun.

Maka berita kematian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…