Menteri Pendidikan Abdul Malik Fadjar: "departemen Pendidikan Tidak Berhak Memonopoli Pendidikan"

Edisi: 43/30 / Tanggal : 2001-12-30 / Halaman : 92 / Rubrik : PDK / Penulis : , ,


BISA jadi, tahun ini merupakan masa terburuk dunia pendidikan Indonesia. Sejumlah lembaga riset pendidikan memberi nilai buruk kepada mutu sistem pendidikan, kualitas manusia, ataupun kemampuan dalam penguasaan materi. Departemen Pendidikan Nasional mewarisi beban yang sangat berat.

Lihat saja penilaian UNDP (program pembangunan dari PBB), indeks pembangunan manusia Indonesia tahun ini menempati peringkat 102 dari 164 negara di dunia. Hasil survei The Political and Economics Risk Consultancy (PERC), sebuah lembaga konsultan dari Hong Kong, menilai sistem pendidikan Indonesia terendah di antara 12 negara Asia yang diteliti. Sementara itu, The Third International Mathematics and Science Study, yang dua tahun lalu meneliti 38 negara di lima benua, menempatkan Indonesia pada urutan ke-32 dan ke-34 untuk skor tes IPA dan matematika.

Apa yang akan dilakukan Menteri Pendidikan? "Untuk mengejar mutu, masih sulit," kata Menteri Pendidikan Nasional Abdul Malik Fadjar, 62 tahun. Menteri yang mengawali karirnya sebagai guru sekolah rakyat negeri di Kabupaten Sumbawa Besar, Nusatenggara Barat, ini malah melanjutkan tradisi di Departemen Pendidikan, "ganti menteri, ganti kurikulum".

Soal keputusannya menerapkan kurikulum baru yang diberi cap "kurikulum berbasis kompetensi", pria kelahiran Yogyakarta ini menyitir pesan Rasulullah Muhammad saw, "Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka adalah generasi yang lahir untuk masa depan." Kini, sekitar 40 juta pelajar Indonesia harus melahap kurikulum itu sebelum mereka memasuki dunia kerja.

Bagi Malik Fadjar, dunia pendidikan bukan hal baru. Bapak lima anak ini hingga tahun lalu masih menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Sebelumnya, dia merangkap sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta. Sarjana Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini pada masa pemerintahan Presiden Habibie menjabat sebagai Menteri Agama.

Awal Desember lalu,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…