Bbd Di Tengah Dilema Chandra Asri
Edisi: 01/22 / Tanggal : 1992-03-07 / Halaman : 95 / Rubrik : EB / Penulis : MCH
BANK Bumi Daya (BBD) kembali mengalami masa-masa yang berat. Sejak Tim
Pengendalian Kredit Luar Negeri (PKLN) membatalkan banyak megaproyek akhir
Oktober 1991 -- tak terkecuali proyek olefin Chandra Asri yang bernilai US$ 1,6
milyar -- BBD sebagai pemasok dana untuk Chandra Asri seperti kecipratan
bencana.
; Kredit bagi proyek olefin milik Prajogo Pangestu ini ternyata lumayan
besar. Dan proyek olefin itu sedang diproses menjadi proyek penanaman modal
asing (PMA), namun negosiasi tentang itu belum juga tuntas. Tidak mudah,
memang.
; Sementara itu, BBD tentu harus berusaha keras agar bisa memenuhi ketentuan
CAR (capital adequacy ratio) 5%, yang jatuh tempo Maret ini. Situasi menjadi
lebih rumit karena selain CAR 5% belum akan terpenuhi, sekitar dua pekan
silam direksi BBD menerima surat peringatan dari Gubernur Bank Indonesia,
Adrianus Mooy. Surat itu tertanggal 14 Februari 1992.
; Pada intinya, surat yang pendek itu berisi tiga hal, seluruhnya menyangkut
PT Chandra Asri Petrochemical Center. Pertama, atas nama Ketua Tim PKLN
(Radius Prawiro), Mooy meminta agar BBD melepaskan diri sepenuhnya dari proyek
itu. Kedua, L/C yang telah dibuka agar dibatalkan atau dioper oleh Chandra
Asri (dengan pembiayaan bank-bank lain). Dan ketiga, kredit dari BBD yang
sudah telanjur cair untuk Chandra Asri agar diusahakan juga untuk dialihkan
kepada pemegang saham asing. Kalimat penutupnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…