Dan Pemenangnya Adalah…

Edisi: 11/32 / Tanggal : 2003-05-18 / Halaman : 114 / Rubrik : EB / Penulis : Tanjung, Leanika , ,


FAISAL Basri masih belum selesai menyoal integritas salah satu calon Gubernur Bank Indonesia ketika sekonyong-konyong Dudhie Makmun Murod memotongnya. "Ini bukan forum untuk menguliti pribadi para calon," kata anggota Komisi Keuangan dan Perbankan dari Fraksi PDIP ini. Dudhie beralasan, rapat dengar pendapat dengan sejumlah pengamat dan mantan petinggi bank sentral pada Rabu lalu itu hanya sebatas meminta masukan mereka soal visi dan misi yang mesti dimiliki seorang Gubernur BI. Lain tidak.

Merasa heran dengan pembatasan itu, apalagi Undang-Undang BI mensyaratkan Gubernur BI haruslah seorang yang bermoral dan berakhlak tinggi, Faisal menyatakan keberatan. Tapi apa lacur, pemimpin sidang bersetuju dengan Dudhie dan memintanya berhenti bicara. Alasan yang diajukan lain lagi: pada malam sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk tak membahas calon secara orang per orang.

Rupanya, bukan hanya Faisal yang terheran-heran. Usai rapat, beberapa anggota parlemen lain menggerundel. Kata mereka, pembatasan itu karangan saja. "Selama itu benar dan ada faktanya, sebenarnya tak apa-apa," kata Anthony Zed Abidin dari Fraksi Golkar. Untunglah, Faisal akhirnya masih diminta beberapa fraksi supaya memberikan informasi tertulis.

Pemilihan nakhoda Bank Indonesia pekan ini memasuki tahap…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…