Mata Bayar Mata Di Poso
Edisi: 42/30 / Tanggal : 2001-12-23 / Halaman : 27 / Rubrik : NAS / Penulis : Bektiati, Bina , Darlis, Muhammad ,
DI SEBUAH masjid di tengah Kota Poso yang tampak penuh, seorang ustad atau kiai membacakan doa Nazilah pada rakaat terakhir salat duhur. Dengan doa ini, imam dan 200 makmumnya memohon agar perjuangan umat Islam di Poso dimenangkan Allah. Seusai salat, banyak di antara jemaah mengucurkan air mata.
Sementara itu, di jalan-jalan, penduduk laki-laki mengenakan kopiah atau songkok haji. Sedangkan perempuannya wajib berkerudung. Pemerintah setempat memang sangat menganjurkan agar para perempuan berkerudung. Ini untuk membedakannya dengan perempuan dari agama lain. Ada polisi syariat yang bertugas menanyai orang-orang di jalan: "Muslim atau Kongkoli (sebutan untuk orang Kristen)?"
Sepintas, kehidupan di dalam kota tampak berjalan normal. Orang-orang pergi ke pasar dan ke kantor seperti biasa. Tapi aroma ketegangan terasa menyebar di setiap sudut jalan, terutama di jalan-jalan yang menuju luar kota.
TEMPO, yang mencoba berkeliling kota, beberapa kali dicegat dan ditanyai identitas oleh penduduk setempat yang menenteng senjata rakitan. Mengucapkan "Assalamualaikum" adalah kata kunci agar tidak mendapat kesulitan. Simpan dulu kacamata hitam kalau tidak mau dikira mata-mata. Para pemuda itu berjaga-jaga di pos-pos keamananyang kadang ditempeli poster bergambar Usamah bin Ladin. Jihad fi sabilillah seperti menyemangati mereka.
Penduduk Kota Poso memang layak tegang karena pertikaian dengan kekerasan antara kelompok merah yang Kristen dan kelompok putih yang Islam kembali berkobar dalam sebulan ini. Apalagi, penduduk Poso beberapa kali menerima selebaran yang berisi ancaman: Poso Kota akan diserang pasukan merah. "Beberapa hari lalu juga ada seseorang bersepeda motor yang ditembak oleh penembak gelap," kata Sarijo, pemilik Hotel Algoro. Ia menambahkan, para sniper itu masih menghantui Kota Poso.
Tak aneh kalau…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?