Antara Kelesuan Investasi Dan Gagal Institusi

Edisi: 12/32 / Tanggal : 2003-05-25 / Halaman : 74 / Rubrik : KL / Penulis : Basri, Muhammad Chatib , ,


KAMIS, 21 Mei 1998, lima tahun yang lalu. Pada hari itu sejarah—dan juga harapan baru—ditulis. Saya tak tahu bagaimana harus mengungkapkan perasaan saya ketika menyaksikan pidato pengunduran diri Soeharto melalui tayangan televisi. Ada euforia di sana, ada rasa lega yang sulit dilukiskan. Dan juga ada sapaan kemenangan. Betapa terharu mendengar pesan dari seorang rekan, "Soeharto turun pagi ini." Banyak orang berhamburan ke jalan dengan sebuah harapan: Indonesia Baru. Mereka berjabat tangan, berpelukan, dan sama-sama menebar senyum. Inilah harapan dalam wujud yang telanjang.

Tak terlalu salah, tentu saja, jika harapan ditanam pagi itu di negeri yang bergejolak ini. Tapi kemudian kita dipaksa jadi lebih bijaksana, ketika realitas datang dengan pesan: kita mesti banyak belajar, termasuk untuk bebas. Mungkin itu yang membuat "Indonesia Baru" jadi dewasa, ketika lamunan harus berkompromi dengan realitas. Harus diakui, situasi tak seburuk ketika krisis terjadi, walau terlalu pagi untuk berpuas diri. Ada masalah struktural yang belum selesai. Karena itu, mungkin lebih baik jika kita melihat kembali perjalanan reformasi ekonomi kita.

Pertama, jika melihat Indonesia dalam perbandingan dengan negara lain, kita akan melihat betapa lambatnya proses pemulihan ekonomi di sini. Perhitungan indeksasi produk domestik bruto (PDB) untuk Indonesia, Thailand, dan Korea yang saya lakukan menunjukkan bahwa Indonesia adalah satu-satunya negara yang belum kembali ke tingkat prakrisis. Artinya, dalam lima tahun, reformasi belum memulihkan perekonomian kita seperti sediakala. Korea sudah kembali ke kondisi prakrisis pada 1999, sedangkan Thailand pada tahun 2001. Jika kita menggunakan PDB sebagai indikator, Korea hanya membutuhkan waktu dua tahun, dan Thailand empat tahun, agar bisa kembali ke kondisi prakrisis.

Jika perhitungan saya lakukan lebih rinci pada komponen dalam PDB itu sendiri, ada yang menarik untuk diperhatikan: tingkat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…